Jaya
View this post on Instagram [HIMAFI PHI | LUASNYA ALAM SEMESTA WADIDAW] Pekanbaru, 02 Mei 2020 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَن اارَّحِيم HIDUP MAHASISWA ! HIDUP RAKYAT INDONESIA ! SALAM FISIKAWAN🤚 “Luasnya Alam Semesta Wadaw Wadidaw Luas” Secara umum, alam semesta adalah ruang dan waktu yang diisi oleh benda-benda yang kita kenal sebagai planet, planet katai, asteroid, komet, bintang, galaksi, semua yang ada di ruang antar bintang dan antar galaksi, juga seluruh materi dan energi. Alam semesta memiliki batasan, yaitu horison atau cakrawala alam semesta itu sendiri. Di luar itu, kita tidak punya informasi apapun. Informasi dari semua benda yang ada di alam semesta itu berasal dari cahaya yang datang dalam berbagai panjang gelombang. Cahaya menjadi sidik jari utama bagi para astronom untuk bisa mengidentifikasi benda-benda langit. Karena itulah kita bisa mengetahui bagaimana bintang dan sistem keplanetan terbentuk. Kita bisa mengetahui evolusi bintang. Kita juga bisa melakukan cacah bintang dan galaksi yang ada di alam semesta. Modalnya cuma satu, yaitu Cahaya. Cahaya bergerak dengan kecepatan 299,792,458 meter/detik dalam ruang hampa. Jadi dalam satu tahun, cahaya menempuh jarak 9.467.280.000.000 km. Semakin jauh suatu benda, maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan cahaya untuk bisa diterima pengamat. Karena itu, ketika cahaya tiba dan diterima pengamat di Bumi, informasi yang kita miliki itu bisa berasal dari masa lalu. Dari pengukuran yang dilakukan para astronom, jarak atau tepi alam semesta teramati adalah 46,5 milyar tahun cahaya. Jadi, ukuran atau diameter alam semesta teramati adalah 93 milyar tahun cahaya. Itu adalah ukuran alam semesta teramati yang kita ketahui. Ingat! Ini bukan ukuran seluruh Alam Semesta, melainkan alam semesta yang teramati oleh pengamat di Bumi. Nah jadi alam semesta ini sangat lah luas, kita hanya sebuah partikel tak kasat mata, bahkan tak dianggap apakah kita ada atau tidak. Untuk itu janganlah kamu sombong dengan apa yang kamu punya, sekaya apapun kamu, sehebat apapun kamu. Ingat diatas langit masih ada langit🙂. (1/2) A post shared by HIMAFI FMIPA UNRI (@himafifmipaunri) on May 2, 2020 at 6:02am PDT
[HIMAFI PHI | LUASNYA ALAM SEMESTA WADIDAW] Pekanbaru, 02 Mei 2020 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَن اارَّحِيم HIDUP MAHASISWA ! HIDUP RAKYAT INDONESIA ! SALAM FISIKAWAN🤚 “Luasnya Alam Semesta Wadaw Wadidaw Luas” Secara umum, alam semesta adalah ruang dan waktu yang diisi oleh benda-benda yang kita kenal sebagai planet, planet katai, asteroid, komet, bintang, galaksi, semua yang ada di ruang antar bintang dan antar galaksi, juga seluruh materi dan energi. Alam semesta memiliki batasan, yaitu horison atau cakrawala alam semesta itu sendiri. Di luar itu, kita tidak punya informasi apapun. Informasi dari semua benda yang ada di alam semesta itu berasal dari cahaya yang datang dalam berbagai panjang gelombang. Cahaya menjadi sidik jari utama bagi para astronom untuk bisa mengidentifikasi benda-benda langit. Karena itulah kita bisa mengetahui bagaimana bintang dan sistem keplanetan terbentuk. Kita bisa mengetahui evolusi bintang. Kita juga bisa melakukan cacah bintang dan galaksi yang ada di alam semesta. Modalnya cuma satu, yaitu Cahaya. Cahaya bergerak dengan kecepatan 299,792,458 meter/detik dalam ruang hampa. Jadi dalam satu tahun, cahaya menempuh jarak 9.467.280.000.000 km. Semakin jauh suatu benda, maka semakin lama pula waktu yang dibutuhkan cahaya untuk bisa diterima pengamat. Karena itu, ketika cahaya tiba dan diterima pengamat di Bumi, informasi yang kita miliki itu bisa berasal dari masa lalu. Dari pengukuran yang dilakukan para astronom, jarak atau tepi alam semesta teramati adalah 46,5 milyar tahun cahaya. Jadi, ukuran atau diameter alam semesta teramati adalah 93 milyar tahun cahaya. Itu adalah ukuran alam semesta teramati yang kita ketahui. Ingat! Ini bukan ukuran seluruh Alam Semesta, melainkan alam semesta yang teramati oleh pengamat di Bumi. Nah jadi alam semesta ini sangat lah luas, kita hanya sebuah partikel tak kasat mata, bahkan tak dianggap apakah kita ada atau tidak. Untuk itu janganlah kamu sombong dengan apa yang kamu punya, sekaya apapun kamu, sehebat apapun kamu. Ingat diatas langit masih ada langit🙂. (1/2)
A post shared by HIMAFI FMIPA UNRI (@himafifmipaunri) on May 2, 2020 at 6:02am PDT
CENTAURI GENERATION HIMAFI FMIPA UNRI HIMAFI JAYA Himafi PHI IHAMAFI Mei Bersama Centauri Generation
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment
Name *
Email *
Website
Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.