Jaya
View this post on Instagram [HIMAFI PHI : KENAPA BINTANG BERKELAP-KELIP DI MALAM HARI] Pekanbaru, 7 November 2020 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَن اارَّحِيم HIDUP MAHASISWA ! HIDUP RAKYAT INDONESIA ! SALAM FISIKAWAN🤚 ” Bintang Berkedip, Planet Tidak “ Setiap malam ada banyak benda langit yang bisa kita lihat, misalnya bintang, planet, bulan, gugus bintang, nebula, dan lain-lain. Di antara semua itu ada dua jenis benda yang berbentuk cahaya titik, yaitu bintang dan planet. Kalau kita perhatikan dengan seksama akan terlihat bahwa bintang tampak berkedip-kedip sedangkan planet tidak. Apa sih penyebabnya? Kedipan bintang yang kita lihat itu disebabkan oleh pergerakan udara di lapisan atmosfer Bumi. Pergerakannya dapat diumpamakan seperti pergerakan air di sebuah kolam renang yang permukaannya tidak tenang. Kalau kita melihat dari luar, semua benda yang ada di dalam air akan tampak bergerak-gerak walaupun benda tersebut sebenarnya diam. Hal ini terjadi karena cahaya yang melewati air lalu udara (sebelum dicerap oleh mata kita) akan dibelokkan atau dibiaskan. Pembiasan seperti inilah yang juga terjadi pada cahaya bintang. Cahaya bintang yang memasuki atmosfer Bumi akan dibelok-belokkan secara acak oleh lapisan udara yang bergerak. Akibatnya posisi bintang akan berpindah-pindah, namun karena perubahan posisinya sangat kecil untuk dideteksi mata kita akan melihatnya sebagai kedipan. Lalu mengapa planet tidak tampak berkedip? Karena ukuran tampaknya lebih besar daripada bintang. Karena letaknya yang sangat jauh bintang hanya akan tampak sebagai titik, bahkan menggunakan teleskop terbaik yang kita miliki. Namun planet yang letaknya dekat (karena berada di Tata Surya kita) akan tampak sebagai piringan/cakram cahaya kalau dilihat dengan teleskop kecil sekalipun. Nah, ukuran cakram cahaya planet itu ternyata sudah cukup besar sehingga tidak terpengaruh oleh pembiasan akibat pergerakan lapisan udara di atmosfer. (1/2) A post shared by HIMAFI FMIPA UNRI (@himafifmipaunri) on Nov 7, 2020 at 6:16am PST
[HIMAFI PHI : KENAPA BINTANG BERKELAP-KELIP DI MALAM HARI] Pekanbaru, 7 November 2020 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَن اارَّحِيم HIDUP MAHASISWA ! HIDUP RAKYAT INDONESIA ! SALAM FISIKAWAN🤚 ” Bintang Berkedip, Planet Tidak “ Setiap malam ada banyak benda langit yang bisa kita lihat, misalnya bintang, planet, bulan, gugus bintang, nebula, dan lain-lain. Di antara semua itu ada dua jenis benda yang berbentuk cahaya titik, yaitu bintang dan planet. Kalau kita perhatikan dengan seksama akan terlihat bahwa bintang tampak berkedip-kedip sedangkan planet tidak. Apa sih penyebabnya? Kedipan bintang yang kita lihat itu disebabkan oleh pergerakan udara di lapisan atmosfer Bumi. Pergerakannya dapat diumpamakan seperti pergerakan air di sebuah kolam renang yang permukaannya tidak tenang. Kalau kita melihat dari luar, semua benda yang ada di dalam air akan tampak bergerak-gerak walaupun benda tersebut sebenarnya diam. Hal ini terjadi karena cahaya yang melewati air lalu udara (sebelum dicerap oleh mata kita) akan dibelokkan atau dibiaskan. Pembiasan seperti inilah yang juga terjadi pada cahaya bintang. Cahaya bintang yang memasuki atmosfer Bumi akan dibelok-belokkan secara acak oleh lapisan udara yang bergerak. Akibatnya posisi bintang akan berpindah-pindah, namun karena perubahan posisinya sangat kecil untuk dideteksi mata kita akan melihatnya sebagai kedipan. Lalu mengapa planet tidak tampak berkedip? Karena ukuran tampaknya lebih besar daripada bintang. Karena letaknya yang sangat jauh bintang hanya akan tampak sebagai titik, bahkan menggunakan teleskop terbaik yang kita miliki. Namun planet yang letaknya dekat (karena berada di Tata Surya kita) akan tampak sebagai piringan/cakram cahaya kalau dilihat dengan teleskop kecil sekalipun. Nah, ukuran cakram cahaya planet itu ternyata sudah cukup besar sehingga tidak terpengaruh oleh pembiasan akibat pergerakan lapisan udara di atmosfer. (1/2)
A post shared by HIMAFI FMIPA UNRI (@himafifmipaunri) on Nov 7, 2020 at 6:16am PST
CENTAURI GENERATION HIMAFI FMIPA UNRI HIMAFI JAYA Himafi PHI IHAMAFI September Bersama Centauri Generation
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Comment
Name *
Email *
Website
Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.